Kamis, 04 April 2013

Early Life Nutrition

Hey guys... Setelah sekian lama tidak menulis, pada akhirnya saya kangen dunia blog juga :)
Here we are! Satu tulisan yang idenya berasal dari hal yang tak terduga. Yup! Early Life Nutrition. Mungkin sebagian dari men-temen sudah tidak asing mendengar istilah tersebut, tapi bagi sebagian yang lain - termasuk saya, ini merupakan topik yang belum begitu familiar. So, here we go... Sedikit bahasan mengenai  Early Life Nutrition. Check dis one out^^

Pernah gak sih terbesit tanya di benak men-temen, kok ada ya orang yang sedikit-sedikit mengeluhkan sakit ini, itu, sakit di bagian ini, itu. Sementara ada orang lain lagi yang -seakan-akan - tidak pernah mengeluhkan sakit? Ternyata pencegahan penyakit bisa dilakukan sejak dini loooh. Bukan hanya ketika masih anak-anak atau bayi, melainkan jauh sebelum kehamilan terjadi. Lhoh, kok bisa? Makanya, pantengin terus bahasan di bawah ini :p

Udah pada tau dong yah kalau terbentuknya janin di dalam rahim itu diawali dari proses pembuahan? Weits, ini bukan lagi ngebahas yang porno-porno loooh :p Dilihat dari kacamata molekuler, pembentukan janin itu akibat dari bertemunya sel telur dan sel sperma. Seorang wanita terlahir dengan membawa 300 - 400 ribu bakal telur di dalam tubuhnya. Bahkan bakal telur ini sudah berproses ketika wanita tersebut masih di dalam kandungan. Oleh karena itu, rangkaian proses pembentukan sel telur sangat dipengaruhi oleh kecukupan gizi seorang wanita dan juga sang ibu ketika masih mengandung. Begitu pula yang terjadi pada proses pembentukan sel sperma. Sel sperma diproduksi di dalam kelamin jantan, yaitu testis. Proses tersebut juga sangat dipengaruhi faktor gizi seorang pria. Di sinilah peran "Early Life Nutrition" yang paling early, yaitu mencukupi kebutuhan nutrisi sebelum memutuskan untuk hamil.

Early Life Nutrition selanjutnya dilakukan pada  masa kehamilan. "Mempersiapkan kehamilan dengan mempertimbangkan keseimbangan gizi pada fase awal kehidupan merupakan konsep Development Origins of Health and Disease (DOHaD)". Pernyataan tersebut saya kutip dari kompas.com. Cukup banyak penelitian yang membuktikan bahwa pola makan ibu pada saat hamil dapat merubah struktur DNA bayi yang dikandungnya. Hal ini berarti, semakin banyak ibu yang aware terhadap pola makannya ketika hamil, semakin banyak pula anak yang dilahirkan dalam keadaan sehat dan terhindar dari penyakit.

So dear, khususnya ibu muda dan calon ibu muda, startin' from now, yuk sama-sama memperhatikan makanan yang kita konsumsi. Sedikit memodivikasi istilah 'you are what you eat' menjadi 'your next generation is what you eat'.
Keep healthy^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar