Jumat, 10 Desember 2010

Meiosis, sebuah Mesin Pengacak

Tidak ada satu individu pun yang sama di dunia ini. Bahkan dua orang yang kembar identik akan mempunyai  perbedaan apabila dianalisis lebih seksama. Hal ini pasti membuat banyak orang bertanya-tanya. Bagaimana bisa si kembar yang berasal dari orang tua yang sama, berkembang dalam satu rahim ibu yang sama, tetapi tumbuh menjadi individu yang berbeda. 

Teori pewarisan sifat pertama yang secara ilmiah dapat diakui adalah teori yang dikemukakan oleh Mendel pada tahun 1865. Mendel mengemukakan teorinya berdasarkan hasil percobaan persilangan antara berbagai varietas kacang kapri (Pisum sativum). Kesimpulan terpenting dalam percobaan Mendel yaitu pewarisan sifat dibawa melalui suatu faktor hereditas, yang kemudian disebut gen. Hukum segregasi dan hukum asortasi yang dikemukakan oleh Mendel telah menggantikan teori yang ada pada saat itu, yaitu teori pewarisan melalui percampuran (blending inheritance) (Jusuf 2001).

Manusia mempunyai ribuan gen, jumlahnya diperkirakan mencapai lima puluh ribu hingga seratus ribu gen. Kumpulan gen-gen yang terdapat di setiap sel organisme disebut sebagai genom. Gen-gen tersebut menyandikan berbagai protein dan dan rRNA serta tRNA (Tjahjoleksono 2009). Gen-gen dalam organisme terdapat di dalam kromosom, yang akan bersegregasi dan berasortasi secara bebas ketika terjadi pembelahan meiosis.

Meiosis merupakan pembelahan sel yang bertujuan membentuk sel kelamin (gemetogenesis). Gen-gen yang diperkirakan mencapai seratus ribu pada manusia mempunyai peluang yang sangat besar untuk terjadinya pengacakan selama meiosis. Pada prinsipnya meiosis dapat dibagi ke dalam dua periode pembelahan, yaitu pembelahan I dan pembelahan II. Setiap periode pembelahan dibagi lagi menjadi profase, metafase, anafase, dan telofase.


Gambar 1 Meiosis.
Profase merupakan periode kondensasi DNA atau kromosom.  Pada tahapan ini terjadi penebalan dan pemendekan kromosom. Kromosom yang sudah menebal kemudian berpasangan dengan kromosom homolognya. Pasangan kromosom homolog ini kemudian membentuk bivalen, yang memungkinkan terjadinya pertukaran ruas antar kromosom. Adanya pindah silang bermanfaat untuk menghasilkan kombinasi baru sehingga diperoleh keragaman genotipe. Pindah silang ini terjadi secara acak, gen yang satu dapat bertukar secara bebas dengan gen yang terletak pada kromosom lain. Tahapan inilah yang bertanggung jawab pada keragaman makhluk hidup.

Gambar 2 Crossing over.

Pengacakan gen-gen yang terdapat di dalam kromosom pada proses meiosis akan menghasilkan banyak sekali kombinasi. Sel gamet yang dihasilkan (ovum dan sperma) mempunyai sifat yang unik satu sama lain. Dari sanalah dihasilkan individu yang berbeda, bahkan individu yang berasal dari orang tua yang sama.       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar